Setiap orang, siapapun orangnya pasti ingin mendokumentasikan semua peristiwa yang
berkesan dalam hidupnya. Tidak hanya peristiwa namun juga tempat-tempat yang
pernah ia kunjungi, apalagi bila tempat tersebut memiliki nilai sejarah atau
tempat berlibur yang jauh dari rumah atau negara tempatnya tinggal.
Tak terkecuali dengan perjalanan ibadah umroh. Tak jarang para
jamaah ingin mengabadikan prosesi ibadah atau tempat dimana ibadah tersebut
dilakukan seperti thawaf yang berada di sekitar Kabah, saat mendaki bukit Shofa
dan Marwah dan lain-lain. Meski hal tersebut tidak dilarang, namun karena umroh
adalah suatu bentuk ibadah, maka sebaiknya ada hal-hal yang diperhatikan agar
saat pengambilan foto dokumentasi tidak mengganggu prosesi ibadah juga tidak
mengganggu orang lain yang juga melakukan ibadah.
Ali bin Abdul Aziz
Al-Shibal salah seorang anggota komite kesadaran haji dan dosen di Majmaah
University, mengatakan foto selfie saat umroh dan haji berpotensi untuk pamer
dan berbahaya karena akan menggugurkan amal yang dilakukan saat haji atau umroh
di tanah suci. Niat berfoto dan mengunggahnya ke sosial media agar orang lain tahu atau menunjukkan bahwa Anda sedang melakukan amal kebaikan dapat mempengaruhi kemurnian niat dan mengaburkan
tujuan Anda
sesungguhnya dalam beribadah.
Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan :
- Niat. Segala
sesuatu pasti didasarkan oleh niat. Jangan sampai niat Anda untuk
berselfie atau berfoto di dekat Baitullah atau dimanapun di kota Mekkah
dan Madinah hanya didasari karena ingin pamer atau riya. Ingatlah jangan
sampai pahala ibadah Anda yang utama hangus hanya karena salah niat ingin
pamer kepada teman atau kerabat di tanah air. Pastikan Anda mengambil foto
tersebut hanya untuk keperluan dokumentasi atau memberikan pelajaran
kepada keluarga tentang keutamaan tempat-tempat yang dikunjungi selama di
Tanah Suci.
- Perhatikan waktu
yang tepat. Kegiatan thawaf yang Anda lakukan tentu tidak Anda lakukan
sendiri, ada ratusan bahkan ribuan orang yang juga melakukan hal yang
sama. Jangan sampai karena ingin mengabadikan momen tersebut, Anda
berhenti cukup lama di sekitar Kabah yang bisa menyebabkan berhentinya
arus orang berthawaf atau ponsel dan kamera Anda jatuh lalu hilang dan
terinjak-injak banyak orang. Bila di sekitar Kabah telah berdesakan,
sebaiknya lakukan agak jauh di tempat yang agak lengang.
- Ambillah gambar
atau foto secukupnya, jangan berlebihan. Bila tujuan kita hanya untuk
mengabadikan tempat atau peristiwa tentu tidak akan memakan waktu terlalu
lama atau sampai mengganggu kegiatan ibadah baik diri sendiri maupun orang
lain. Jangan sampai karena ingin memfoto suasana sholat berjamaah di
Masjidil Haram, kita ketinggalan sholat. Rencanakan dengan tepat apa yang
ingin Anda foto sehingga Anda memiliki lebih banyak waktu untuk beribadah
bukan untuk mengambil foto atau berselfi ria.
- Perhatikan
orang-orang di sekitar Anda, jangan sampai kegiatan berfoto Anda
mengganggu orang lain yang sedang beribadah.
- Sebenarnya ada
larangan masuk ke masjid sambil membawa kamera atau smartphone, untuk itu
bila tidak ingin kamera atau
smartphone Anda di sita oleh petugas, hindari mengambil foto di dalam
Masjidil Haram dan masjid lainnya secara berlebihan.
Demikian 5 tips mendokumentasikan kegiatan ibadah umroh maupun
haji Anda, semoga kita selalu dihindarkan dari perbuatan riya dan pamer yang
akan menghapus habis pahala kita. Sayang, bila telah mengeluarkan biaya
jutaan dan pergi meninggalkan keluarga namun kita tidak mendapatkan pahala dan
keutamaan ibadah umroh atau haji hanya karena niat foto selfie atau sedikit
ibadah yang kita lakukan karena terlalu sibuk mendokumentasikan perjalanan
ibadah tersebut.
0 Komentar untuk "Tips mendokumentasikan perjalanan umroh."